Monday, December 5, 2011

Memilih tidak memilih

Dengan asma Allah yang Maha rahiim dan Maha rahmaan ...
Maha Suci Allah, Dia yang Maha meliputi segala-galanya. Yang menggilirkan malam dengan siang. Yang berserah segala hening kehidupan kepada karsa dan kuasa-Nya. Sungguh sangat sempurna kuasa dan kehendak baik-Nya, yang hanya tertembus tampak dengan keheningan pandangan hati.
Sungguh, keadilan-Nya sangat nyata. Seberat apa derita ditimpakan-Nya, pasti setara dengan kebahagiaan yang disiapkan-Nya. Sedalam apa beban dipikulkan-Nya, pasti setinggi kemuliaan yang dijanjikan-Nya.
Manusia ... lemah dan tiada berdaya tapi sering terpedaya. Setiap pemberian kemenangan oleh-Nya diakuinya sebagai kehebatannya. Setiap izin keberhasilan-Nya, diakuinya sebagai kekuatan ihtiarnya. Sungguh dzolim manusia ... Setiap kegagalannya diratapinya, disangkanya sebagai musibah dan petaka. Apakah dia lupa bahwa sesungguhnya kemestian keadaan manusia adalah bersusah payah ... laqod kholaqnal insaana fii kabad ... kemenangan dan keberhasilan adalah pemberian-Nya ... sungguh mengaku-ngaku telah memperdayakannya.
Dari mana manusia hendak mengaku-ngaku?
Tercipta dari air yang hina. Sembilan bulan dia tergantung lemah dikandungan ibunya, Dia-lah yang memberinya makan, Dia-lah yang memberinya nafas, Dia-lah yang memberinya perlindungan. Dia telah menjaminkan seluruhnya, dengan kebesaran dan keagungan-Nya, untuk karsa baik-Nya menguji kemampuannya mengakui kehambaanya di hadapan-Nya. Sungguh nikmat-Nya sangat tak berhingga ... wa in ta'uddu ni'matallahi .. laa tuhsuuhaa ...
Kini, setelah dewasa, dia mengakui segala yang dipinjamkan-Nya padanya sebagai diri dan miliknya. Dia merasa berkuasa melakukan apapun, membeli apapun, berbuat apapun.
Sungguh ... dia tidak berhak sedikitpun, sungguh semua hanya milik-Nya ... innaa lillaahi wa innaa ilaihi roji'uun ...
Janganlah pernah memilih, kalau itu belum pasti suatu yang diperintahkan-Nya untuk dipilih ...
Mengaku-ngaku hanya membuat lelah ... berhasilnya hanya membuat kita melupakan-Nya dan merenggut hak kebesaran-Nya ... gagalnya hanya membuat kita berputus asa, padahal Dia sang Kuasa sedang menyiapkan kebaikan besar dibalik semuanya ...
Berserah diri, memilih untuk tidak memilih adalah pilihan yang terbaik, karena Dia-lah yang Maha Tahu dan ber-karsa untuk memilih ...
wa'asa antakrohu syaian wa huwa khoirullakum, wa'asa an tuhibbu syaian, wa huwa syarrullakum, wallahu ya'lamu, wa antum laa ta'lamuun.
Wahai Allah, aku tidak tahu,  pilihkanlah yang terbaik untukku demi menggapai ridlo-Mu, jadikanlah setiap pilihanku adalah yang Engkau pilihkan ...

Ihdina ash-shirotholmustaqiim ....ihdina ash-shirootholmustaqiim ....